Saturday, September 1, 2012

Hipnoterapi Jakarta - meMANFAATkan WILAYAH yang tidak diSADARI



Catatan ini adalah kelanjutan dari catatan "maNyelamatkan Wilayah yang tidak disadari"

Manusia adalah mahkluk sosial dan karena ini kita mau tidak mau harus berinteraksi dengan orang lain, sehingga orang-orang yang menguasai komunikasi efektif lah yang dapat dengan mudah berinteraksi, memimpin dan mendapatkan apa yang diharapkan hasil dari interaksi sosialnya.

Tidak dapat dihindari pula sebagai mahluk hidup kita akan terus berkembang melewati tahapan demi tahapan kehidupan, mulai dari lahir, tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, remaja, dewasa, berkeluarga hingga akhirnya akan mengakhiri perjalanan di dunia. Saat menjalani tahapan demi tahapan ini banyak hal yang akan mewarnai kehidupan kita dan ini adalah hasil dari kita berinteraksi dengan orang lain, mulai dari mengalami perasaan cinta, bahagia, senang dan beragam perasaan lainnya yang semakin menyadarkan kita, bahwa kita berbeda dengan mahkluk yang lainnya.

Saya bersyukur karena mendapatkan keilmuan yang dapat membantu saya lebih mudah berinteraksi dengan orang lain, bahkan dapat memimpin dan mendapatkan apa yang saya harapkan, seperti halnya suatu ketika karena saya adalah warga baru di daerah yang saya tempati sekarang, maka sudah menjadi umumnya saya banyak berkenalan dan menyapa tetangga-tetangga di sekitar rumah, saat saya menyapa tetangga di depan rumah ternyata ada yang membuat saya terkejut, orang tersebut tidak membalas senyum dan sapa saya, saya berfikir mungkin tadi bapak itu kurang memperhatikan saya namun ketika dikesempatan lain hingga tiga kali masih saja tidak membalas senyum dan sapa saya, bahkan sempat memalingkan muka.

Alhamdulillah setiap waktu sholat tiba saya selalu berusaha untuk sholat di masjid, terlebih masjid sangat dekat dari rumah, di masjid ini ada bapak tua yang sering berjamaah, yang tinggalnya beberapa rumah dari rumah yang saya tinggali dan setiap pulang dari masjid pasti bapak tua tersebut melewati rumah saya dan tentunya melewati rumah seseorang yang tidak pernah membalas senyum dan sapa saya.

Ketika saya hendak sholat dzhuhur saya melihat bapak yang tinggal di depan rumah sedang duduk di depan warung dan bercengkrama dengan orang-orang di sana dan warung tersebut terlewati ketika saya berangkat dan pulang dari masjid, saat saya melihat bapak yang tinggal di depan rumah ada di warung tersebut, saya berharap ketika nanti pulang dari masjid bapak tersebut masih ada di warung,karena biasanya memang beliau tidak ikut berjamaah di masjid. Setelah sholat berjamaah di masjid selesai, saya sengaja menunggu bapak tua, yang bisa berjamaah di masjid selesai dan keluar dari masjid bersama bapak tua tersebut.

Dari kejauhan terlihat bapak yang tinggal di depan rumah, masih berada di warung yang tepat berada di depan halaman rumah, saya pun semakin menjaga langkah saya untuk jalan bersama dengan bapak tua. Dan Ketika melewati warung ,saya berada tepat di samping bapak tua, benar saja sesuai perkiraan saya bapak yang tinggal di depan rumah menyapa bapak tua dan tersenyum, sayapun ikut tersenyum sambil berada tepat di samping belakang bapak tua.

Apa yang terjadi setelah hari itu...?

Bapak yang tinggal di depan rumah menjadi ramah dan justru beliau yang selalu mulai menyapa dan tersenyum ketika bertemu.

Loh kok bisa begitu...?

Saya telah memanfaat kan wilayah yang tidak disadari oleh bapak yang tinggal di depan rumah, dengan memanfaatkan ekspektasi(penerimaan) dari bapak tua yang sering berjamaah di masjid. Terlebih beliau adalah sesepuh dari daerah yang saya tempati.

Bagaimana caranya...?

Ketika bapak yang tinggal di depan rumah menyapa dan tersenyum kepada bapak tua dan saya tepat berada di samping belakang bapak tua, maka jika diterjemahkan dalam bentuk kalimat suggesti langsung mungkin kurang lebih akan berbunyi seperti ini " Kapanpun Anda melihat saya maka anda merasa seperti melihat bapak tua dan setiap bertemu dengan saya maka anda menyapa dan tersenyum kepada saya.!"

Apakah ini bisa diterapkan oleh siapa saja dan kepada siapa saja...?

Saya tidak Bisa menjamin...Namun pada dasar nya ini adalah kejadian yang sering terjadi namun kita tidak atau jarang memperhatikannya.

Contohnya ketika dalam perusahaan atau organisasi siapapun yang dekat dengan pimpinan maka seolah-olah sosok pimpinan melekat pada dirinya sehingga apapun yang disuruh atau diminta seseorang tersebut terasa seperti perintah pimpinan, walaupun secara struktural orang tersebut sejajar.

Dalam hal marketing inipun sering digunakan untuk menimbulkan sensasi atau rasa tertentu pada sebuah produk tertentu, atau inipun banyak digunakan oleh seseorang yang hendak mencalonkan diri menjadi pemimpin daerah biasa nya diposter-poster yang dipajang di jalan-jalan, terlihat pada poster ada foto calon pimpinan daerah dengan tokoh tertentu misalnya dengan presiden.

Tentunya banyak lagi contoh yang ada dalam keseharian kita dan ketika kita menyadari ini dapat menjadi tools untuk kita  dan sudah sebaiknyalah kita memanfaatkan tools ini dalam hal kebaikan, bukan..?

By: Fadli Nur Haq