Tuesday, January 29, 2013

Hipnoterapi Jakarta - ALTERNATIF TERAPI REFLEKSOLOGI




Refleksologi (pijat refleksi) bekerja dengan cara menstimulasi kaki untuk tujuan penyembuhan. Hal ini dilakukan dengan cara memberi tekanan kepada titik-titik tertentu.

Definisi:Refleksologi
Refleksologi adalah teknik penyembuhan alternatif untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan mempromosikan fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada berbagai titik-titik tertentu di kaki - tangan dan bagian bagian tubuh lainnya.
Refleksologi adalah cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya.
Terapi itu dipercaya dapat memperkuat fungsi sistem limfatik yang mengusir racun dan zat berbahaya lain dari tubuh, sekaligus mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas.
Refleksologi juga dapat memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang berhubungan.
Pengobatan refleksologi diyakini bekerja seperti halnya akupuntur, akupresur, dan shiatsu untuk mengembalikan keselarasan aliran energi vital (ki atau chi) sepanjang meridian.
Tubuh manusia secara alami mempercepat proses penyembuhan ketika menerima gangguan pada keseimbangannya, dan refleksologi mempercepat pemulihan tersebut.
Banyak praktisi refleksologi berpendapat ada deposit kristal yang menumpuk dan menghambat jalan pada ujung-ujung saraf. Refleksologi membantu membuka hambatan tersebut sehingga transmisi impuls berjalan lancar kembali.


Sejarah Refleksologi
Refleksologi (pijat refleksi) bekerja dengan cara menstimulasi kaki untuk tujuan penyembuhan. Hal ini dilakukan dengan cara memberi tekanan kepada titik-titik tertentu di kaki untuk merangsang organ atau bagian tubuh yang sesuai. Refleksologi mirip dengan akupresur. Di Asia, telah ditemukan catatan bahwa akupresur sudah digunakan sebagai terapi kesehatan sejak tahun 5000 SM. Referensi hieroglif untuk refleksologi kaki ditemukan di Mesir Kuno. Penduduk asli Amerika telah mengetahui hubungan antara kaki dan bagian tubuh lain selama berabad-abad.
Refleksologi Modern Refleksi modern dimulai pada awal 1900-an yang dipelopori oleh Dr. William H. Fitzgerald, Edwin F. Bowers dan George Starr White. Mereka mengembangkan tori �Zona Terapi� yang menyatakan bahwa tubuh sebenarnya bisa �dipetakan� di zona yang berbeda. Zona ini berkorespondensi dengan struktur yang berbeda dalam tubuh. Pionir lain, Dr. Eunice Ingham yang dikenal sebagai �Mother of Modern Reflexology� lantas mengembangkan teori ini dengan memetakan zona pada kaki. Ingham menemukan titik-titik spesifik pada kaki dan tangan yang berhubungan dengan berbagai organ, kelenjar, dan struktur dalam tubuh manusia. Dengan memberikan tekanan pada titik-titik kaki, organ atau kelenjar yang sesuai akan dirangsang.


Manfaat Refleksologi
Laporan Simposium Refleksologi Cina di tahun 1996 menemukan bahwa refleksologi kaki 93,63% efektif merawat 63 penyakit. Setelah menganalisa 8.096 kasus, Dr. Wang Liang melaporkan bahwa refleksologi efektif dalam menyembuhkan 48,68% dari semua kasus yang ada dan efektif untuk merawat 44,95% kasus.
Studi lainnya di Inggris, melibatkan 15 wanita yang mendapatkan sesi setengah jam refleksologi selama delapan minggu. Hasil temuan mendapati adanya perbaikan fisik dan emosional yang nyata, peningkatan kepercayaan diri, untuk tetap termotivasi dan juga konsentrasi.


Teknik Urutan Refleksologi
�Refleksologi menggunakan teknik urutan pada 62 titik utama yang ada pada telapak kaki seseorang. Titik titik refleksi mempunyai hubungan dengan organ utama pada tubuh antaranya jantung, paru-paru, ginjal, organ seks dan otak.
�Apabila seseorang itu berasa penat dan letih, pasti ada sesuatu yang tidak beres pada sistem tubuh mereka. Pasti tidak masuk akal jika hanya memijat titik titik tertentu di telapak kaki atau tangan atau bagian tubuh lainnya dengan sistem/ sirkulasi tubuh yang begitu rumit. . Sebenarnya, semua toksin yang tidak dapat diserap tubuh akan dikeluarkan badan, toksin tersebut akan berkumpul pada kaki, atau tangan atau bagian bagian tertentu tubuh jadi apabila urutan dibuat, toksin akan mengalir dan keluar melalui sistem tubuh. Untuk itu tidak bisa kita melakukan satu kali pijat refeksi langsung menunjukkan hasil, tetapi metode pijat refeksi harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.
�Rasa sakit menandakan ada masalah pada bagian tubuh kita. Untuk sebagian orang akan merasa lebih baik pada pertama kali di pijat refleksi tetapi untuk sebagian orang yang lain dampak pijak refleksi tidak dapat langsung dirasakan, untuk itu sebaiknya pijat refeksi harus dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tertentu. Jika terlalu cepat maka juga kurang baik dan jika terlalu lama maka toksin toksin akan kembali mengendap. Sebaiknya lakukan pijat untuk yang berikutnya 3 - 4 hari setelah pijat yang sebelumnya, atau disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien.


FAKTA: Kelebihan refleksologi
  • Melancarkan peredaran darah
  • Meningkatkan daya tahan individu
  • Mengurangkan risiko tulang rapuh/ keropos
  • Menyeimbangkan tata letak badan
  • Melancarkan pergerakan
  • Menguatkan otot kaki
  • Mengurangi risiko kencing tidak lancar
  • Menguatkan tulang dan pinggul
  • Mengurangi risiko sakit sendi
  • Meredakan rasa letih
  • Menghindarkan risiko sembelit
  • Mengurangi masalah usus
  • Mengurangi masalah organ reproduksi.
Kaki adalah anggota yang sangat kompleks, mempunyai 26 tulang, 57 sendi, 107 ligamen dan 19 otot. Jika berlaku sebarang kemalangan sehingga mencederakan tulang, sendi dan ligamen kaki, ia mampu memberi komplikasi kesihatan tubuh antaranya rasa lenguh pada lutut, tegang pada bahu dan masalah buang air besar. Malah, amalan dulu kala, wanita dalam pantang dinasihatkan supaya menjaga ibu jari kaki bagi mengelakkan berlaku tumpah darah.


Apa yang terjadi apabila toksin berlebihan berkumpul dalam badan? 
Toksin yang berkumpul dalam badan akan mengakibatkan tubuh terasa letih dan lemah. Mereka juga akan mudah dihidapi penyakit.


Bagaimana toksin terjadi? Toksin terjadi karena beberapa penyebab yaitu
  • Makanan cepat saji, berlemak, zat pengawet, perisa tambahan, pewarna tiruan dalam makanan dan minuman.
  • Radiasi alatan elektronik seperti komputer, telepon, dan Televisi
  • Merokok
  • Memakan buah-buahan atau sayuran yang diawet dengan bahan kimia
  • Memakan daging merah yang diawet atau disejuk beku.

Tips Refleksologi: 3 Teori tentang Cara Kerja Refleksologi
Refleksologi (pijat refleksi) dilakukan dengan memberi tekanan kepada suatu titik tubuh, khususnya kaki, untuk meningkatkan kesehatan, mengurangi rasa sakit dan mempromosikan relaksasi.
Terapis refleksologi percaya bahwa zona tertentu pada tangan, kaki, dan telinga memiliki hubungan dengan berbagai kelenjar, organ, dan otot-otot yang terletak di tempat lain di tubuh.Ketika tekanan diterapkan pada zona tersebut, pasien akan mengalami peningkatan taraf kesehatan.
Sebagai contoh, memijat ujung jari kaki diyakini dapat merangsang kepala dan otak dan meringankan sakit kepala, sementara tekanan yang diterapkan pada mata kaki diyakini bermanfaat bagi dada dan jantung. Melancarkan Sirkulasi dan Merangsang Relaksasi. Refleksologi bisa menghasilkan berbagai perubahan fisik dalam tubuh. Reaksi yang paling umum dijumpai adalah relaksasi tubuh yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan secara umum.Refleksologi juga dapat memperlancar peredaran darah dan membantu pembuangan produk limbah. Aliran darah yang lancar memungkinkan nutrisi penting mencapai sel-sel tubuh. Pijatan dan tekanan pada refleksologi mampu menawarkan banyak manfaat seperti halnya terapi pijat yang lain.


Mekanisme Refleksologi
Cara kerja refleksologi belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa teori yang setidaknya bisa mewakilinya.
Teori yang paling populer adalah refleksologi bekerja dengan mengirim pesan �menenangkan� ke sistem saraf pusat dengan perantara saraf perifer pada tangan dan kaki.
Pesan ini lantas memerintahkan tubuh untuk mengurangi tingkat ketegangan sehingga memicu relaksasi dan melancarkan aliran darah. Teori kedua menyatakan bahwa stimulasi yang dihasilkan dari sesi refleksologi akan merangsang tubuh untuk melepaskan endorfin dan monoamina, dua senyawa yang berfungsi mengontrol rasa sakit dan merangsang relaksasi.
Sedang teori ketiga, yang disebut Teori Zona, menyatakan refleksologi bekerja dengan cara yang mirip dengan akupunktur. Teori ini mengatakan bahwa tubuh dibagi menjadi 10 zona vertikal, dan bahwa setiap otot dan organ dalam tubuh dapat dirangsang dengan melakukan tekanan atau pijitan pada tangan dan kaki.
Bagaimana Refleksologi Bekerja Sesi refleksologi umumnya akan dimulai dengan �pemanasan� pada kaki. Setelah itu, terapis akan mulai memberi tekanan kepada titik-titik tertentu yang terletak di kaki pasien. Pada gilirannya, organ terkait atau kelenjar akan dirangsang. Kadang-kadang �deposit kristal� ditemukan pada titik tertentu di kaki. Deposit kristal diyakini menyebabkan saraf terblokir. Terapis biasanya akan memecah deposit ini dengan melakukan tekanan dan pijatan. Hasil Refleksologi Setiap orang akan berbeda dalam merespon refleksologi. Beberapa orang akan melihat dan merasakan hasil yang cepat, sedang lainnya memerlukan lebih banyak waktu untuk merasakan hasilnya. Hasil terapi refleksologi juga akan tergantung pada tingkat keparahan dari penyakit. Semakin parah tentu akan membutuhkan waktu lebih banyak sebelum hasil dapat terlihat. Kunci lain untuk mendapatkan hasil yang positif adalah keyakinan bahwa refleksologi akan bekerja. Pikiran dan tubuh memiliki koneksi yang kuat. Jika pasien memiliki sikap mental yang positif, tubuh juga akan bereaksi dengan cara yang positif. Berikut adalah beberapa penyakit atau keluhan yang dapat diatasi dengan refleksologi: 1. Meredakan sembelit. 2. Meringankan kram menstruasi. 3. Menghilangkan stres dan tekanan mental. 4. Tidur lebih nyenyak. 5. Meredakan sakit punggung. 6. Menyembuhkan sakit kepala dan migren. Manfaat Lain Refleksologi Refleksologi merupakan pendekatan holistik untuk mengatasi masalah pada tubuh. Refleksologi mampu meningkatkan fungsi usus, ginjal, kulit, paru-paru, dan melancarkan peredaran darah. Refleksologi membantu menghilangkan rasa sakit dengan merangsang pelepasan endorfin (pembunuh rasa sakit alami tubuh). Sebagai metode alami, refleksologi dapat dipertimbangkan untuk menjadi alternatif atau pendamping dari terapi modern yang sedang dijalani


Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memijat
  • Pakailah minyak urut supaya kulit tidak lecet ketika dipijat.
  • Sebaiknya melakukan pijatan dua hari sekali atau tiga kali dalam seminggu. Jangan melakukan pijatan setiap hari atau setiap saat karena hal ini malahan akan merusak saraf reflek.
  • Setiap titik refleksi biasanya dipijat 5 menit, jika sakitnya keras boleh dipijat 10 menit.
  • Jika pemijatan terlalu keras dan pasien merasa kesakitan, maka tekanan pijatan dikurangi dan memindahkan pijat ke bagian lainnya.
Jangan memijat pada waktu:
  • Menderita penyakit menular.
  • Bagian tubuh yang luka atau bengkak.
Reaksi sesudah dipijat:
  • Sakit Ginjal. Setelah dipijat kadang-kadang mengeluarkan air kencing berwarna coklat atau merah. Ini gejala baik, teruskan.
  • Sakit Pinggang. Setelah dipijat 3 hari ada kalanya hari ke 4 punggung makin sakit. Ini berarti rintangan peredaran darah berhasil dibobolkan, teruskan.
  • Suhu Badan Naik. Ini normal saja sebagai reaksi kelenjar refleksi.
  • Timbul Luka/Borok di Paha. Berarti kotoran di dalam darah tidak dibuang secara normal sehingga dibuang melalui luka/borok.
  • Urat Darah Menonjol. Berarti sirkulasi darah makin lancar.
  • Tumit Bengkak. Kelenjarnya masih terhambat.
  • Salah Satu Bagian Tubuh Ada yang Sakit. Ini disebabkan rintangan peredaran darah berhasil dibobolkan.
Perhatian!
  1. Ada kalanya sekali atau dua kali pijat, orang sudah sembuh dari penyakit, namun biasanya diperlukan waktu yang cukup. Biasanya berangsur-angsur sembuh atau sakitnya berkurang. Karena itu harus rajin dipijat. Untuk penyakit yang berat biasanya diperlukan 20-30 kali pijat atau sepuluh minggu.
  2. Setiap titik refleksi tidak boleh dipijat lebih dari 10 menit. Ini malah akan membahayakan syarafnya.
  3. Bagi penderita jantung, kencing manis, lever, dan kanker, memijatnya jangan keras-keras. Tiap titik refleksi hanya boleh dipijat selama 2 menit.
  4. Dalam waktu 1 jam setelah makan, jangan memijat.
  5. Selesai dipijat minumlah air putih 2-3 gelas sekaligus, agar kotoran dalam tubuh mudah terbuang bersama air seni. Bagi penderita ginjal berat jangan minum lebih dari 1 gelas.
  6. Bagi pemijat yang kurang enak badan atau tidak fit maka jangan sekali-kali memijat, karena memijat berarti mengeluarkan tenaga keras, supaya Anda tidak mudah terserang penyakit.
REFLEKSOLOGI Mengobati Penyebab Timbulnya Sakit
Refleksologi telah lama dikenal sebagai terapi alternatif untuk mengatasi gangguan pada saraf dan peredaran darah. Seperti apa sebetulnya cara kerjanya? Jika kepala, lehar, atau punggung Anda terasa sakit, sebelum minum obat, cobalah jalani terapi pijat refleksi di bagian kaki atau tangan Anda. Dalam waktu beberapa menit, sakit yang Anda rasakan kemungkinan akan berkurang; dan jika dilakukan secara tepat dan benar, bahkan bisa menghilangkan keluhan yang sering Anda rasakan. Inilah yang dilakukan oleh Akhmadi (35 tahun). Pria yang bekerja sebagai Marketing Manajer di sebuah bank swasta nasional ini mengaku sebelum mengenal terapi pijat refleksi berbagai macam obat telah diminum, namun hasilnya tidak bisa bertahan lama. �Selesai minum obat, beberapa hari kemudian sakitnya kambuh lagi,� katanya.
Menurut Andy Dees, MH, seorang ahli refleksologi dari Klinik Tre Danne, Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan sertifikat dari International Association of Natural Healing and Reflexology Athens-Greece, pijat refleksologi sangat berguna sebagai deteksi dini (early detection) dan pencegahan terhadap suatu penyakit (prevention of disease).

Asal usul refleksologi
Refleksologi yang dipraktikkan sekarang ini berasal dari Mesir Kuno, berdasarkan inskripsi pada kuburan seorang penyembuh di Saqqara, Mesir, tahun 2350 SM. Sebelumnya, refleksologi juga telah dikembangkan kurang lebih 5000 SM di Cina. Namun, sampai sekarang tidak jelas bagaimana hubungan perkembangan refleksologi di Mesir Kuno dan Cina Kuno. Bagaimanapun, rupanya berbagai cara pemijatan titik-titik pada kaki untuk menyehatkan tubuh telah dilakukan oleh nenek moyang manusia dari berbagai penjuru dunia.
Bahkan orang Barat modern pun kemudian tertarik untuk mengembangkan refleksologi yang disebarkan ke Eropa seiring dengan perluasan kawasan Kekaisaran Romawi. Adalah Dr Edwin Bowers, MD yang pada permulaan abad ke-20 menemukan teori zona yang kemudian diperkenalkan oleh Dr William Fitzgerald, MD dalam bukunya Relieving Pain at Home (1917). Dalam bukunya ini, tubuh manusia dibagi dalam 10 zona secara vertikal, mulai dari jempol kaki terus ke kepala, dan selanjutnya dari jari kaki kedua terus ke kepala juga. Demikian juga tangan dibagi dalam jumlah zona yang sama, mulai dari ujung jari sampai pundak. Organ-organ tubuh dan saraf-saraf pada zona atau jalur yang sama itu saling berhubungan.
Dengan prinsip keterkaitan organ dalam tubuh, terapis pijat refleksologi tidak perlu menyentuh organ yang bermasalah, cukup memijat saraf yang terletak pada kaki. Dengan begitu diharapan organ akan berfungsi normal kembali. Pembagian ke dalam zona ini ditujukan untuk mempermudah pengenalan letak titik-titik yang saling berhubungan. Teori zona ini juga membuat pijak refleksi kaki dan tangan lebih mudah diterima terutama bagi orang Barat, sebagai terapi yang membantu meningkatkan stamina dan mempertahankan kebugaran tubuh. Bahkan Dr Fitzgerald kemudian menemukan fakta yang menarik bahwa selain mengurangi rasa sakit, refleksologi juga efektif mengobati penyebab timbulnya rasa sakit.
Melalui perintisan oleh Dr Shelby Riley, MD, dan Eunice D.Ingham, seorang Physical Therapist, dikembangkan teori foot reflex yang membuat refleksologi makin dikenal dan diterima secara luas seperti sekarang.

Mencari kesembuhan
Menurut Andy Dees, prinsip pijat refleksologi pada dasarnya adalah memanipulasi titik pusat simpul saraf atau pengendali reflek di titik meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan lancar, artinya tubuh dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika ada gangguan, kerja organ tubuh akan pincang dan bereaksi dalam bentuk gejala sakit. �Dalam terapi pemijatan, rasa sakit ini biasanya timbul karena titik-titik refleksi tersebut menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan saat dilakukan pemeriksaan atau diagnosa,� Andy Dees menjelaskan.
Setelah terdiagnosa, pemijatan suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki atau tangan. Dan jika dilakukan dengan benar dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang mengalami gangguan, bukan gejala sakit saja yang hilang tetapi juga penyebabnya. Bahkan, pijat refleksi juga diyakini mampu menghilangkan penyakit emosi seperti stres, depresi, dan frustrasi karena pemijatan pada titik-titik refleksi tertentu dapat memicu pelepasan endorfin, yaitu hormon yang diproduksi otak dan memiliki cara kerja mirip morfin, sehingga dapat membuat tubuh dan perasaan relaks.
Salam,

Dwi Hartoyo, SP
REFERENSI
1. http://healindonesia.wordpress.com/2008/12/03/mengenal-dasar-refleksologi-untuk-kesehatan-anda/
2. http://www.donsrefleksologi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=55:urutan-refleksologi&catid=36:jenis-urutan&Itemid=60
3. http://oketips.com/2795/tips-refleksologi-3-teori-tentang-cara-kerja-refleksologi/
4. http://wong168.wordpress.com/2011/08/13/sejarah-refleksologi/
5. http://kibm.or.id/healthy-news/396-refleksologi-mengobati-penyebab-timbulnya-sakit.html
6. http://kamuskesehatan.com/arti/refleksologi/
7. http://www.infogue.com/viewstory/2012/04/18/sejarah_dan_manfaat_refleksologi_/?url=http://yottabaca.blogspot.com/2011/08/sejarah-dan-manfaat-refleksologi.html