Saturday, January 5, 2013

Hipnoterapi Jakarta - Hati-Hati dengan REALITAS GANDA..!

Tahukah Anda banyak orang memanfaatkan realitas ganda untuk mempengaruhi orang..?
Atau mungkin pertanyaan awal saya adalah, tahukah anda realitas ganda..?
Dual Reality atau realitas ganda, sering sekali dimanfaatkan pesulap untuk membangun persepsi tertentu di benak penonton, sehingga tersamarkan/tersembunyikan realitas yang sesungguhnya. Masih ingatkah anda beberapa waktu yang lalu Indonesia sempat kedatangan Pesulap bertopeng, yang terkenal karena sering membongkar-bongkar trik pesulap...?

Zaman dahulu ketika informasi masih sulit diakses, banyak masyarakat yang masih percaya bahawa permainan sulap adalah sebuah keajaiban. Dimana hanya pesulap tersebutlah yang bisa melakukan permainan sulap itu. Namun seiring dengan berkembangnya informasi dan mudahnya mengakses internet, masyarakat yang penasaran akan Trik sulap pun mudah untuk mengaksesnya Sehingga akhirnya banyak yang mengetahui dan terbentuk persepsi bahwa apa yang dimainkan oleh pesulap-pesulap di Televisi hanyalah Trik belaka. Alih-alih pesulap bertopeng menguatkan persepsi penonton/masyarakat bahwa Sulap hanyalah trik belaka, ternyata Pesulap justru mendapatkan keuntungan dari apa yang dilakukan oleh Pesulap Bertopeng. Loh... bukannya seharunya dirugikan, karena Pesulap Bertopeng membongkar trik para pesulap...? Justrtu sebaliknya...! Inilah hebatnya Realitas Ganda...! Ketika sudah terbentuk persepsi di masyarakat bahwa Sulap Hanyalah Trik Belaka maka, harus ada pesulap yang mengakomodir dan mempacing (baca pacing), persepsi masyarakat.

Semakin sering pesulap bertopeng membongkar trik, maka semakin percaya masyarakat dengan pesulap bertopeng dan apapun yang dilakukan olehnya adalah suatu kebenaran di mata masyarakat. Inilah yang menarik, suatu waktu datanglah pesulap bertopeng untuk menantang pesulap-pesulap terkenal, untuk membuktikan bahwa apa yang dilakukan pesulap-pesulap tersebut hanyalah trik belaka. Namun apa yang terjadi ketika Pesulap Bertopeng berusaha membongkar trik dari pesulap-pesulap tersebut, ternyata pesulap-pesulap yang ditantang olehnya memperlihatkan bahwa mereka tidak menggunakan trik seperti yang dilakukan oleh pesulap bertopeng.

Nah sekarang persepsi apa yang muncul dibenak masyarakat ketika menyaksikan hal tersebut..? Betul...bagi anda yang memperhatikan apa yang saya sampaikan pasti sudah memahaminya, bukan...?

Hmmm.. apakah anda masih memikirkan dan bertanya-tanya, "Lalau Siapa yang benar...?" Baik boleh saja sambil anda berpikir siapa yang benar, pasti andapun masih ingat bagaimana tayangan hypnosis untuk hiburan yang ditayangkan di televisi, banyak yang menganggap bahwa si hypnotist adalah orang yang benar-benar hebat dan mampu menghypnosis siapapun. Banyak penonton di rumah yang tertawa terbahak-bahak menyaksikan ada seseorang yang terhypnosis dan mau disuruh apapun oleh si penghypnosis. Tanpa disadari bahwa sesungguhnya target si penghypnosis sesungguhnya untuk dihypnosis adalah justru jutaan penonton yang ada dirumah tersbut. Nah loh...? saat seseorang tefokus terhadap realitas tertentu tanpa disadari ada realitas lain yang menjadi tidak disadari olehnya. Dan tentunya jutaan masyarakat yang menonton tayangan tersbut akan menyangkal bahwa dirinya sudah terhypnosis karena yang mereka tahu untuk seseorang berada pada kondisi hypnosis harus diperintahkan untuk tidur terlebih dahulu.

Ingatkah setiap orang akan selalu menterjemahkan stimulus/infomasi dari eksternal, dengan memori yang tersimpan di dalam dirinya? Bayangkan jika anda keluar dari suatu bank anda membawa uang dengan jumlah yang cukup banyak. Saat itu anda tidak membawa kendaraan pribadi, sehingga andapun menghadang taxi di halte pemberhentian. Ketika sesampainya di halte, ternyata ada dua orang juga yang sedang menghadang taxi. Terlihat satu orang menggunakan kaos dan celana jin robek-robek. Ditangannya terlihat tato yang berjajar dan di wajahnya terlihat ada codet. Nampak juga seorang laki-laki lain dengan berpakaian jas dasi dan membawa koper. Pertanyaan saya, mana yang akan anda pilih saat menunggu taxi :
Dekat dengan orang yang bertato...? atau dekat disamping orang yang berjas dan berdasi...? Apapun pilihan anda, hal tersebut menunjukan apa yang ada di memori anda mengnai profil dari ke dua orang tersebut.

Dan banyak orang yang saya tanyakan, mengenai pertanyaan di atas. Kebanyakan dari mereka menjawab : "Akan berada disamping orang yang berjas dan berdasi.." Mengapa..? kebanyakan dari mereka takut dengan orang yan bertato dan seperti preman, sehingga memilih orang yang berjas dan berdasi karena terlihat dan terasa lebih aman.

Tahuah anda, kejadian di atas adalah kejadian nyata dan seseorang yang keluar dari bank benar-benar memilih berada dekat dengan seseorang yang nampak rapi dan berjas. Namun apa yang terjadi ternyata orang yang berpakaian rapi dan berjas tersebutlah yang membawa lari uang orang tersebut.

Ya.. si penjahat tersebut memanfaatkan Realitas persepsi yang ada di masyarakat bahawa yang berpakaian rapi, berjas dan berdasi adalah orang terpelajar dan baik. Padahal Realitas sesungguhnya adalah tidak semua orang yang berjas, berdasi dan rapih adalah orang terpelajar dan baik (Tidak melakukan kejahatan). Buktinya banyak koruptor-koruptor yang jahat tersebutpun menggunakan Jas, dasi dan berpakaian rapi.

Lalu bagaimana agar kita dapat terhindar dari seseorang atau siapapun yang dengan sengaja memanfaatkan realitas ganda untuk merugikan diri kita...?

Caranya sangat mudah berusahalah untuk selalu melihat dan mpersepsikan sesuatu senetral mungkin dan seobjektif mungkin... ya.. mungkin... mungkin demikian cara termudah yang bisa saya bagikan, jika anda memilki cara yang lain, tentunya dengan senang hati saya menerimanya dengan mengomentari tulisan ini...


By : Fadli Nur Haq