Monday, February 18, 2013

Hipnoterapi Jakarta - AMFIBI - KATAK KATAK PALING UNIK

Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembap dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk ( bermetamorfosa ) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru. Saat muda, ia hidup di air, saat dewasa ia hidup di luar air. Di luar air bukan berarti di darat, tapi di mana saja asalkan dekat dengan air atau sangat lembab agar kulitnya tidak kering. Hal ini karena amfibi juga bernapas dengan kulitnya, dan hanya kulit yang lembab yang bisa menyerap oksigen. Beberapa ciri katak dan kodok termasuk tubuh tanpa ekor, kaki belakangnya panjang dan matanya besar cenderung menonjol.


Kodok terkecil India (credit: Universitas Delhi)

Anatomi amfibi
Anatomi katak cukup aneh. Larvanya, seperti kecebong, memiliki sistem pernapasan dengan insang. Sebagian besar spesies memiliki paru saat mencapai dewasa. Mereka juga memiliki trakea, faring dan paru mirip kantung, bahkan walaupun bernapas lebih penting dilakukan dengan kulit daripada dengan paru. Jantungnya memiliki dua serambi dan satu bilik, dan sistem pencernaan maupun pengeluarannya sama dengan mamalia.


Anatomi Amfibi

Kulit Amfibi
Amfibi bernapas dengan kulitnya yang lembut dan bersih, tanpa bulu, tanpa sisik. Kulit ini harus selalu dijaga agar tetap lembab karena ia cenderung mengering. Bahkan walaupun mereka memiliki kelenjar lendir yang membantu menjaga kelembaban, amfibi harus tetap hidup di daerah lembab. Kulit dari sebagian besar amfibi melindungi mereka dari predator dan memiliki kelenjar racun yang mengeluarkan zat yang tidak nyaman dan bahkan bisa beracun.


Kulit kodok dibawah Mikroskop (credit: Tjc)

Kaki Amfibi


Kodok di Kolam (credit: Rob Sylvan)

Kaki belakang amfibi memiliki otot dan memiliki lima jari panjang yang dihubungkan dengan selaput untuk membantu berenang. Walau begitu, ini tergantung juga pada habitatnya. Ada empat tipe kaki amfibi: tipe pelompat, tipe perenang, tipe penempel dan tipe penggali. Kaki katak dan kodok memiliki empat jari di tiap kaki depan, dan lima jari di tiap kaki belakang. Totalnya, ada 18 jari. Kodok air memiliki kaki berselaput; kodok pohon memiliki cakram penyerap di ujung jari untuk menempel di permukaan vertikal, dan kodok penggali memiliki tonjolan tambahan di jari kaki belakangnya yang disebut tuberkula. Tuberkula berfungsi untuk menggali.
Kantung suara Baik katak maupun kodok bisa bernyanyi. Walau suaranya dihasilkan oleh pita suara, suara ini diperkuat lagi pada hewan yang jantan. Mereka punya kantung yang bisa mengembang di kedua sisi laring.


Perhatikan Kaki Kodok Pemanjat (credit: SJ Richards)

Amfibia mempunyai ciri-ciri:

  • tubuh diselubungi kulit yang berlendir
  • merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
  • mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
  • mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
  • matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
  • pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
  • berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).

Untuk lebih jelas ciri-ciri amfibi lihat tebel berikut:

Penutup tubuhkulit yang berlendir
Alat gerakdua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
Alat pernapasanpernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
Habitatair dan darat
Suhu tubuhtidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)
Peredaran darahnyatertutup
Alat penglihatanMata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
Berkembang biakdengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal)
Jantungterdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik

Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik.

Perbedaan antara katak (Toad) dan Kodok (Frog)
Katak dan kodok seringkali dipandang sinonim atau dipandang dua jenis kelamin berbeda. Walau begitu, katak dan kodok sebenarnya berbeda. Katak memiliki kulit yang tidak mulus dan kaki yang pendek. Mereka adalah hewan darat. Kodok lebih kecil, kakinya berselaput dan hidup di air atau di pohon. Sebagai contoh adalah kodok Hyperolius tuberilinguis. Kodok ini memiliki kulit yang lembut dan mulus dengan warna yang kuat dan terang. Matanya memiliki pupil horisontal. Kakinya panjang dan teradaptasi untuk melompat. Selain itu juga memiliki jari yang berselaput untuk berenang. Sementara itu, katak merupakan hewan darat, bergerak lamban dan lebih lebar daripada kodok. Contohnya adalah katak biasa (Bufo bufo). Katak ini memiliki pupil yang umumnya horisontal tapi ada juga yang vertikal. Kulitnya tidak mulus, kasar, dan kering. Bahkan ada yang sangat tebal. Kakinya lebih pendek dan lebar daripada kodok dan teradaptasi untuk berjala


Bufo bufo (credit: Nature Diary)

Makanan Amfibi
Makanan amfibi pada tahap larva adalah tanaman, sementara pada tahap dewasa, mereka memakan hewan berbuku-buku (arthropoda) seperti serangga jenis kumbang (Coleoptera) atau laba-laba (Arachnid) serta hewan tak bertulang belakang (invertebrata) lainnya, seperti ulat dan cacing. Katak memakan mangsanya dengan menjulurkan lidahnya yang panjang dengan cepat. Saat menelan, matanya tertarik ke dalam, lalu ditutup dan ditekan ke dalam, sehingga tekanan di dalam mulutnya bertambah, sehingga mangsa terdorong kedalam tenggorokan.

Tipe-tipe Amfibi
Amfibi terbagi menadi tiga kelompok yang dibedakan berdasarkan ekor dan kakinya. Newt dan salamander memiliki ekor. Mereka digolongkan Urodela. Katak dan kodok, yang tidak berekor, kecuali saat masih kecebong, masuk ke kelompok Anura. Caecilia, adalah kelompok amfibi yang tidak memiliki kaki dan ekor, sama seperti cacing dan masuk ke kelompok Apoda. Contoh Anura (tanpa ekor) adalah Kodok Pohon Eropa. Hidup di dekat gedung yang lembab. Contoh Urodela (dengan ekor) adalah Salamander Harimau. Salah satu amfibi paling berwarna di Amerika. Contoh Apoda (tanpa kaki) adalah Caecilian cincin yang mirip sekali dengan cacing tebal yang besar.


Salamader Harimau (credit: National Geographic)


Caecilia (credit: ABdN)

FAKTA : Amphibi terbagi kedalam tiga kelompok besar, yaitu Newt dan Salamander, Katak dan Kodok, dan Caecilia

  • Newt dan Salamander adalah amphibi bertubuh ramping yang memiliki ekor dengan empat buah kaki. Newt biasanya ditemukan hidup didaratan namun mereka akan turun ke air ketika telah tiba waktunya untuk bereproduksi. Sebaliknya, Salamander menghabiskan seluruh hidupnya di habitat air.
  • Katak dan Kodok bisa dikatakan merupakan amphibi terbesar dalam hal ukuran tubuh, katak dan kodok dewasa memiliki empat buah kaki dan mereka tak memiliki ekor.
  • Caecilia tidak mempunyai lengan ataupun tungkai kaki, ia hanya memiliki sebuah ekor pendek. Bentuk tubuhnya justru lebih mirip dengan ular, cacing ataupun belut namun sebenarnya Caecilia sangat berbeda.

    FAKTA : Moyang Amphibi pertama kali dipekirakan muncul pada jaman Devonian sekitar 370 juta tahun yang lalu.
    Selama periode jaman Devonian, sekelompok ikan bersirip gemuk yang dikenal dengan nama crossopterygians berkembang menjadi amphibi pertama yang ada di dunia. Mereka menjadi kelompok hewan vertebrata pertama yang mendiami habitat daratan. Kehidupan amphibi pertama tentu jauh berbeda dengan keturunannya yang ada saat ini. Saat itu tak terdapat burung, mamalia, dan reptile yang hidup di daratan. Yang ada hanya beberapa hewan invertebrate dan sejumlah kecil tumbuhan prasejarah seperti lumut, lumut hati, dan paku-pakuan. Ichtyostega adalah fosil amphibi pertama yang ditemukan, ia memiliki empat tungkai sebagai alat gerak dan organ paru-paru untuk bernafas.

    FAKTA : Amphibi adalah hewan vertebrata berkaki empat pertama.
    Empat alat gerak Amphibi pertama berkembang dari dua pasang tungkai bersendi milik ikan bersirip gemuk. Oleh karena itu amphibi adalah hewan berkaki empat pertama, hewan bertulang belakang yang memiliki empat alat gerak. Bentuk tungkainya memungkinkannya untuk bergerak bebas di habitat daratan. System pernapasan amphibi saat ini adalah hasil adaptasi evolusioner amphibi terhadap lingkungan barunya di daratan, mereka bernapas dengan udara dan permukaan kulitnya, itu sebabnya kulit amphibi harus tetap lembab.

    FAKTA : Dibandingkan dengn vertebrata lainnya amphibi memiliki struktur tubuh paling sederhana.
    Kebanyakan amphibi dewasa memiliki empat buah tungkai dengan masing-masing memiliki empat jari di sepsang tungkai depan dan 5 jari untuk tungkai belakang (kecuali Caecilia yang tidak memiliki tungkai sebagai alat gerak). Umumnya katak dan kodok memiliki kepala yang besar, kaki belakang yang berotot dan tidak memiliki ekor. Salamander memiliki tubuh memanjang dan memiliki ekor, pada beberapa spesies terjadi pereduksian jumlah jari. Amphibi hanya memiliki tulang rusuk yang pendek .

    FAKTA : Amphibi memiliki kulit tubuh permiabel dan lembab.
    Kulit tubuh amphibi selalu lembab dan tidak dilindungi oleh sisik (seperti pada reptil) ataupun rambut (Seperti pada mamalia). Kulit amphibi dapat ditembus oleh air, seluruh permukaan kulitnya terdapat kelenjar mucus yang berfungsi untuk menjaga kelembaban kulitnya. Semua amphibi memiliki kelenjar beracun di bawah permukaan kulitnya, berfungsi sebagai alat pertahanan diri, pada beberapa spesies racun ini bersifat mematikan.

    FAKTA : Salamander kelompok Plenthodontids tidak memiliki paru-paru
    Plenthodontids juga dikenal sebagai salamander tanpa paru-paru, karena itu mereka harus menyerap oxygen melalui permukaan kulitnya. Kelompok Plethodontids memiliki jumlah spesies yang cukup besar, terdapat sekitar 376 spesies. Habitatnya dapat ditemukan di daerah utara amerika, amerika tengah, amerika selatan, eropa selatan, Sardinia, dan Korea.

    FAKTA : Kebanyakan Amphibi memiliki siklus hidup yang terdiri dari tiga tahapan.
    Kebanyakan amphibi melalui tiga tahapan dalam siklus hidupnya, yaitu telur, larva dan dewasa. Transisi dari larva menuju dewasa dikenal sebagai Metamorphosis. Umumnya amphibi meletakkan telurnya di air (namun ada beberapa spesies yang meletakkan telurnya di daratan). Telur amphibi tidak memiliki cangkang keras , malahan telurnya hanya dibungkus oleh massa gelatin yang melindungi telur dari kekeringan. Siklus hidup katak dan kodok adalah contoh terbaik dari siklus hidup amphibi, dengan berudu sebagai tahapan larva.

    FAKTA : Amphibi terbesar adalah Salamander Raksasa dari China
    Merupakan salamander terbesar didunia, dapat tumbuh hingga ukuran 6 kaki. Ampibhi berukuran besar lainya adalah Salamander Raksasa dari Jepang dan Katak Goliath.

    FAKTA : Populasi Amphibi di dunia terus menurun .
    Data dari IUCN , sekitar satu � tiga dari seluruh spesies amphibi terancam dan bahkan punah. Sejumlah besar spesies yang terancam punah terdapat di Kolombia, Mexico, dan Ekuador. Amphibi di daerah Karibia juga mulai mengalami ancaman kepunahan. Beberapa tahun terakhir, ilmuwan dan konservasionis bekerja keras memperingatkan masyarakat akan bahaya penurunan populasi amphibi di dunia.

    beberapa katak yang tergolong unik dan menarik, berikut katak katak unik beserta dengan foto :

    1. Katak Vietnam


    Theloderma corticale, atau katak berlumut Vietnam, adalah spesies katak dalam keluarga Rhacophoridae. Katak ini ditemukan di Vietnam dan mungkin Cina. Habitat alamnya subtropis atau hutan dataran rendah tropis yang lembab, hidup dalam air tawar, dan daerah berbatu. Nama umum dari katak berlumut timbul dari kenyataan bahwa kulit yang berbintik-bintik hijau dan hitam yang menyerupai lumut tumbuh di batu, dan bentuk yang efektif kamuflase atau penyamaran.


    2. Katak Transparan


    Hyalinobatrachium pellucidum, juga disebut sebagai katak kaca atau kristal karena sobat dapat melihat melalui dagingnya yang transparan. Jenis ini tidak baru, tapi yang pasti terancam punah, sehingga Temuan ini menggembirakan bagi lingkungan


    3.the purple frog (katak ungu)


    The purple frog merupakan katak dari india. Habitatnya di lubang-lubang tanah, Katak ini memakan serangga yang ada bawah tanah dan biasanya musim kawin terjadi saat musim hujan.


    4. The golden toad (katak emas)


    Pada tahun 1980-an Katak emas mulai mengalami penurunan populasi, hal ini disebabkan adanya kombinasi jamur chytrid dan kondisi cuaca yang kering. Untuk membedakan antara jantan dan betina dapat dilihat dari perbedaan fisiknya yaitu Katak betina ukurannya lebih besar dibanding katak jantan dan warna katak jantan seluruh badannya berwarna kuning keemasan seperti jeruk namun katak betina berwarna warni.


    5. katak beracun


    Katak beracun dengan warna seperti biru safir, adalah nama umum dari sekelompok katak dalam keluarga Dendrobatidae yang merupakan katak asli Amerika Tengah dan Selatan. Tidak seperti kebanyakan katak, spesies yang aktif di siang hari, dan sering menunjukkan tubuh berwarna cerah. Walaupun semua dendrobatids setidaknya agak beracun di alam liar, tingkat toksisitas bervariasi dari satu spesies ke berikutnya, dan dari satu populasi yang lain. Banyak spesies yang kritis dan terancam punah. Amfibi ini sering disebut "katak panah" oleh pribumi indian akibat penggunaan sekresi beracun mereka untuk meracuni ujung panahnya.


    6. Turtle frog


    turtle frog adalah katak dari Australia Barat, dan satu-satunya spesies dalam genus Myobatrachus.Memiliki kepala kecil, dan limbs pendek, tapi tubuh bulat, panjangnyahingga 45 milimeter (1,8 in).
    turtle frog ini ditemukan di antara Geraldton dan Fitzgerald sungai di wilayah Perth, Australia Barat. Daerah ini adalah daerah semi kering, sehingga katak-katak telahmenyesuaikan diri dengan kondisi daerah ini. Mereka telah mengembangkan tungkai otot pendek untuk membantu mereka menggali pasir, tapi tidak seperti kebanyakan katak lainnya mereka menggali ke depan, seperti kura-kura, tidak mundur.

    7. katak lambung


    Katak Lambung. Katak lambung ini adalah katak asli dari Australia. Memiliki nama ilmiah Rheobatrachus vitellinus. Katak ini sungguh unik karena katak betina akan menelan telur yang sudah dibuahi kedalam perutnya kemudian membesarkan sang anak di mulutnya, sehingga seolah-olah katak ini melahirkan anak dari mulutnya. Terakhir terlihat di tahun 1985. Diduga punah akibat serangan jamur Chytrid.

    8. Spesies Baru Katak (Amfibi)
    Spesies baru katak ditemukan ketika dalam perburuan mencari katak yang hilang di hutan hujan Kolombia.

    Spesies Baru Katak (Amfibi) Ditemukan di Kolombia

    Spesies Baru Katak (Amfibi) Ditemukan di Kolombia
    Foto: Conservation International

    Para ilmuwan menemukan spesies baru katak berparuh (jenis Rhinella) ketika sedang dalam ekspedisi amfibi di Kolombia. Pewarnaan katak tersebut mengkamuflasekannya di atas daun di dasar hutan tersebut di mana hewan itu bertelur dan menetas langsung menjadi anakan katak tanpa tahap berudu.

    Kabar baik dalam dunia kodok dan katak akhirnya datang setelah para ilmuwan dalam sebuah ekspedisi amfibi di hutan hujan Kolombia menemukan 3 spesies baru termasuk katak berparuh kecil. Katak kecil tersebut yang panjangnya berukuran 2 cm atau lebih kurang, merupakan anggota jenis Rhinella yang merupakan kerabat dekat dari katak raksasa cane yang bisa tumbuh hingga ukuran 28 cm. Pewarnaan yang tidak terang dari katak berparuh yang baru teridentifikasi ini mungkin mengkamuflasekannya di dasar hutan tempat hewan tersebut meletakkan telur-telurnya. Anehnya, katak berparuh tersebut nampaknya melompati tahap berudu dan langsung menetas menjadi anakan katak, menurut laporan para ilmuwan dari Conservation International, IUCN Amphibian Specialist Group, Global Wildlife Conservation, dan Fundaci�n ProAves. Demikian seperti yang dilansir oleh Science News (19/11/10).

    Sebuah spesias baru katak roket sejenis katak panah yang termasuk dalam jenis Silverstonei juga teridentifikasi untuk pertama kalinya. Para peneliti hanya bisa melaporkan bahwa katak tersebut memiliki mata merah dan hidup di hutan hujan dataran tinggi Choc� montane.

    Penemuan tersebut merupakan kejutan menyenangkan karena berita tentang amfibi agak suram belakangan ini: Populasi katak dan kodok secara global menurun yang disebabkan oleh infeksi jamur, polusi serta ancaman lainnya. Namun tujuan utama ekspedisi tersebut ialah untuk menemukan katak berparuh Mesopotamia yang merupakan mahluk yang sudah lama sekali tak terlihat sehingga para ilmuwan khawatir jangan-jangan tak ada lagi yang tersisa. Sekalipun demikian, katak berparuh tersebut harus terlihat.

    ARTIKEL TERKAIT
    Amfibi / Amphibi .......... klik disini

    Salam,

    Dwi Hartoyo, SP