Monday, February 18, 2013

Hipnoterapi Jakarta - HOMEOPATI sebagai ALTERNATIF TERAPI Kesehatan

Homeopati berasal dari Bahasa Greek, Yunani kuno,"Homeos" yang bermakna serupa, dan "pathos" yang berarti penyakit. Homeopati adalah sebuah seni penyembuhan yang didasarkan pada hukum persamaan dengan tujuan memberikan kesembuhan yang sebenar-benarnya. Homeopati adalah pengobatan alternatif yang diciptakan oleh Samuel Hahnemann pada abad ke-18. Teori dasar di balik homeopati adalah bahwa orang sakit dapat disembuhkan dengan menggunakan efek pantulan substansi yang menghasilkan gejala sakit pada orang sehat. Homeopati dipersiapkan dengan menambahkan banyak air dalam suatu substansi, mengocoknya, lalu mengambil sedikit air, menambahkannya ke banyak air, mengocoknya, dan proses ini diulang-ulang hingga 200 kali dalam beberapa pengobatan. Hahnmemann mengatakan ini akan mengeluarkan "kekuatan penyembuh yang ada pada obat".
Orang-orang skeptik meragukan pengobatan ini. Mereka mendaku bahwa orang merasa lebih baik setelah diterapi homeopati karena mereka merasa akan sembuh, suatu keadaan yang dikenal dengan istilah "efek plasebo." Banyak ilmuwan juga tidak percaya dengan homeopati karena bertentangan dengan ilmu fisika dan kimia.

Homeopati adalah bentuk pengobatan alternatif di mana praktisi kesehatan akan mengobati pasien dengan menggunakan prinsip penyakit dapat disembuhkan dengan bahan alami yang mungkin jadi penyebabnya.

Obat homeopati diklaim bekerja bersama dengan sistem kekebalan tubuh dan mempertahankan diri dari serangan penyakit. Artinya homeopati dapat merangsang meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi tanpa efek samping. Obat homeopati mengobati secara keseluruhan, baik fisik, emosi dan mental.

Hal ini berdasarkan percobaan Hahnemann terhadap dirinya sendiri pada tahun 1978. Ketika itu, ia sedang menerjemahkan buku karya William Cullen, salah satu dokter terkemuka pada masanya. Pada satu bagian, buku Cullen tersebut menyebutkan mengenai kegunaan kulit kayu Peruvian (Cinchona) untuk pengobatan malaria, karena kandungan astringent & rasa pahitnya. Hahnemann kemudian menulis bantahan hal tersebut, dengan menyebutkan bahwa efikasi dari kulit kayu Peruvian pastilah dari hal yang lain, karena ada zat atau campuran zat lain yang lebih pahit & mempunyai kandungan astringent lebih besar tetapi tidak dapat digunakan untuk mengobati malaria.
Ia kemudian menuliskan percobaan terhadap dirinya sendiri dengan mengkonsumsi bahan tersebut dalam dosis yang berulang. Hingga akhirnya tubuhnya bereaksi terhadap dosis toksis dari bahan tersebut, sehingga mengalami demam, mengigil & gejala lain yang menyerupai malaria. Akhirnya Hahnemann menyimpulkan bahwa alasan bahan tersebut dapat berkhasiat adalah karena dapat menyebabkan gejala yang menyerupai dengan penyakit yang akan diobati.

Homeopati merupakan praktek pengobatan yang berbasis pada keyakinan kalau kesehatan adalah masalah keseimbangan dan keselarasan. Menurut Samuel Christian Friedrich Hahnemann (1755-1843), perintis homeopati, roh manusia lah yang melakukan penyembuhan dan penyelarasan tersebut. Dengan kata lain, jiwa manusia yang melakukan penyembuhan.
Metode penyembuhan homeopati versi Hahnemann cukup modern, yaitu mencari obat yang tepat untuk penyakit yang dihadapi. Masalahnya, pengobatannya tidak dirancang untuk membantu tubuh memerangi infeksi atau membangun jaringan, namun semata membantu roh untuk bekerja. Hahnemann percaya kalau mustahil menemukan sifat proses penyakit dan karenanya hanyalah sia-sia melakukan penelitian penyembuhan penyakit berbasis teori biologi dan fisiologi yang biasa.
Pengobatan homeopati ditentukan oleh gejala yang dialami pasien, bukan oleh penyakit penyebab gejala tersebut. Seperti kita tahu, beberapa jenis penyakit bisa ditunjukkan oleh gejala yang sama. Akibatnya, pengobatan homeopati tidak efektif, dan bahkan dapat berbahaya.
Selain itu, pendasaran pengobatan penyakit dari gejalanya bersifat subjektif. Beberapa orang dapat tidak mengetahui gejala penyakitnya dan berakibat pada subjektivitas penyembuh. Seperti kata Carrol, seratus ahli homeopati dapat menyiapkan seratus resep obat berbeda untuk satu orang pasien.
Prinsip homeopati tidak dapat dipakai di dunia modern sekarang karena kita tahu bahwa tubuh manusia tidak sesederhana dualitas jiwa-raga. Bukan hanya di Indonesia, di barat pun homeopati tidak dipandang ilmiah dan merupakan praktek pengobatan yang beresiko. Apa jadinya kalau anda dirawat oleh tukang jamu yang tidak mengerti kinerja penyakit kanker misalnya?
Sudah dua ratus tahun homeopati dikenalkan di masyarakat, tapi tidak satupun bukti yang menunjukkan kalau homeopati lebih efektif dari plasebo. Anda tahu plasebo? Itu sejenis obat biasa tanpa khasiat. Tapi orang yang mengalami penyakit merasa sembuh dan sehat karena efek psikologis darinya. Paramedis di saat perang memiliki stok plasebo yang sangat banyak. Saat seorang tentara terluka, mereka memberikan obat yang benar-benar efektif. Tapi saat obat ini habis, tidak ada pilihan lain, maka paramedis akan memberikan plasebo. Tentara tersebut mungkin merasa sehat, tapi sebenarnya itu hanya perasaannya saja, karena ia melihat temannya sehat (teman tersebut memakan obat yang efektif, bukan plasebo).
Ramey (2000) mengatakan bahwa: Homepati telah dipelajari dalam sedikitnya 12 penelitian ilmiah, termasuk studi meta analisis, sejak pertengahan 1980an. Penemuannya semua konsisten: pengobatan homeopati tidak efektif.
Bahkan seandainya memang obat homeopati menyembuhkan penyakit saya, katakanlah sakit siku. Saya seharusnya menyelidiki zat apa yang terkandung di dalam obat tersebut. Memang ada beberapa obat homeopati yang memiliki kandungan aktif. Walau begitu, bila dari sekian banyak orang yang mengalami sakit siku tidak sembuh oleh obat homeopati, sementara saya sembuh, maka lebih masuk akal kalau bukan obat tersebut yang menyembuhkan saya, tapi sebab lainnya. Hal ini yang tidak dipikirkan oleh sebagian besar orang yang mengaku penyakit mereka disembuhkan oleh pengobatan homeopati

Definisi : Homeopati
Homeopati adalah sistem pengobatan yang melibatkan terapi individu dengan zat yang sangat diencerkan, diberikan terutama dalam bentuk tablet, dengan tujuan memicu sistem alami tubuh untuk penyembuhan. Setiap pasien diberi obat yang paling sesuai menurut gejala spesifik yang dikeluhkan.
Homeopati didasarkan pada prinsip mengobati penyakit dengan yang sejenis. Zat yang menyebabkan gejala-gejala bila diambil dalam dosis besar dapat digunakan dalam jumlah kecil untuk mengobati gejala-gejala tersebut. Misalnya, minum kopi terlalu banyak dapat menyebabkan sulit tidur dan agitasi. Pengobatan homeopati adalah menggunakan kopi dalam dosis kecil untuk mengobati orang dengan gejalanya. Konsep ini kadang-kadang juga digunakan dalam pengobatan konvensional. Misalnya, stimulan Ritalin digunakan untuk mengobati pasien dengan ADHD, atau dosis kecil alergen seperti serbuk sari kadang-kadang digunakan untuk mengurangi kepekaan pasien alergi. Namun, perbedaan utama dengan obat-obatan homeopati adalah bahwa zat yang digunakan sangat diencerkan sehingga tidak beracun. Obat homeopati dipersiapkan oleh apoteker spesialis menggunakan proses pengenceran dan pengocokan khusus.

SEJARAH HOMEOPATI
Prinsip dasar homeopati sebagai sistem pengobatan awalnya diperkenalkan oleh seorang tabib 'Hoppocrates'(300 sm) yang dikenal dengan prinsip "The Father of Medicine". Ia menulis " melalui zat yang sama penyakit dapat ditimbulkan dan melalui zat yang sama penyakit dapat disembuhkan". Penemuan Hippocrates ditemukan kembali oleh Samuel Hahnemann, seorang dokter kebangsaan Yunani yang lahir pada 10 April 1753, dan wafat pada 2 Juli 1843, dengan julukan "Bapak Homeopati".
Sistem pengobatan homeopati berawal dari ketidakpuasan Samuel Hahnemann dengan sistem pengobatan alopati yang sudah dia tekuni sejak masa pendidikannya di Fakultas Kedokteran di Jerman. Dia menganggap obat yang diberikan kepada orang yang sakit mempunyai efek samping karena mengandung zat kimia yang membahayakan bagi tubuh.
Pada tahun 1790 Dr.Hahnemann menterjemahkan sebuah buku berbahasa inggris karangan Dr.Cullen yang berjudul " Cullen's Materia Medika" ke dalam Bahasa Jerman. Dia menemukan teori yang berhubungan dengan aksi kulit pohon kina dalam mengatasi malaria. Dia tertarik untuk mengkaji penemuan tersebut, kemudian kulit pohon kina dimakannya, alhasil dia terkena gejala malaria. Kemudian dipotentisasikannya kulit pohon kina dan kembali dimakannya. Ternyata gejala malarianya pun sembuh. Akhirnya kajian demi kajian dia lakukan, dan terus diujikan pada dirinya sendiri. Hasilnya membuatnya puas dan semakin yakin dengan apa yang sudah dia temukan.
Selama enam tahun dia bereksperimen, barulah tahun 1796 dia mengkonfirmasikan dan mempublikasikan hasil eksperimennya. Pada awal tahun 1800 Samuel Hahnemann telah membuktikan bahwa obat-obat yang dihasilkan dari dosis yang kecil mampu menyembuhkan penyakit yang diderita manusia mengikuti apa yang beliau namakan sebagai undang-undang keserasian (similar similibus curentur), dan menamakan sistem pengobatannya dengan nama homeopati


Intisari-Online.com � Bukan hanya negara, tubuh kita pun ternyata memiliki semacam undang-undang dasar alias konstitusi. Dalam praktik pengobatan natural ala homeopati, faktor konstitusi ini bahkan memegang kunci. Tak akan ada rekomendasi atau resep yang didapat oleh pasien, jika karakter konstitusi tubuhnya masih jadi misteri buat sang terapis.
Berikut ini beberapa fakta seputar homeopati.

  • Harga obat homeopati selalu lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan medis? Mestinya begitu. Apalagi bahan bakunya banyak yang berasal dari negara tropis seperti Indonesia. Sayang, para terapis kini belum punya banyak pilihan, lantaran obat-obatan yang kini digunakan, kebanyakan masih harus diimpor dari negara maju. Jadi, klaim "lebih murah" mungkin baru tercapai jika obat-obat tersebut sudah banyak diproduksi di dalam negeri. Banyak bersabarlah dulu.
  • Homeopati bukan cuma memakai tumbuhan sebagai bahan baku obat? Betul. Kini ada lebih dari 3.000 obat-obatan dalam Homeopathic Pharmacopoeia (daftar obat homeopati). Bahan alaminya berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dari tumbuhan, misalnya bawang merah (untuk bersin, batuk, mata, dan hidung berair, demam), dan jambu mete (fobia dan nervous, daya ingat menurun, cemas, lepra, dan penyakit kulit). Dari binatang contohnya lebah madu (untuk luka terbakar, bengkak, dan beberapa reaksi alergi). Sedangkan dari mineral potassium bichromate (sering dipakai untuk pewarna tekstil) untuk sinusitis, nyeri di akar hidung, nyeri di dahi, tonsil bengkak.
  • Homeopati itu aman? Tentu, jika terapisnya bekerja sesuai standar homeopat dan mengerti dosis obat yang dibutuhkan pasiennya. Makanya dianjurkan datang ke terapis yang telah berpengalaman.
  • Homeopati masuk golongan pengobatan tradisional? Tidak. Mereka memiliki evidence base yang telah dikumpulkan selama puluhan, bahkan ratusan tahun, dan khasiatnya telah diakui secara medis, sehingga masuk dalam kategori holistic medicine.
  • Homeopati percaya, banyak kasus penyakit fisik berakar pada masalah mental dan emosional? Ya! Penyakit terjadi karena ketidakseimbangan antara body (andilnya 30%), mind (60%), dan soul (10%). Ada teori domino yang disebut PNEI (psiko/psikis, neuro/saraf, endoktrino/hormon, dan immunology/sistem kekebalan). Jika psikis seseorang terganggu, sistem sarafnya akan terganggu pula, begitu juga sistem hormon, dan akhirnya bermuara pada terganggunya kekebalan tubuh. (Mind, Body, and Soul)

Peraturan Tentang Pengobatan Homeopati

Di Amerika Serikat, pengobatan homeopati ditetapkan berdasarkan panduan dari the Homeopathic Pharmacopeia of the United States (HPUS) yang kemudian di masukkan dalam peraturan FDA (Federal Food, Drug, and Cosmetic) pada tahun 1938. Obat homeopati diatur dalam golongan yangs ama dengan obat bebas (OTC). Akan tetapi, karena obat homeopati hanya mengandung sedikit atau bahkan tanpa zat aktif sama sekali, maka untuk kemanannya tidak melalui proses pengujian yang sama seperti pada obat bebas (OTC).

FDA Amerika Serikat hanya mensyaratkan standar untuk obat homepati berdasarkan kadar zat aktif, kemurnian & kemasannya. Label pada kemasannya harus menuliskan setidaknya 1 indikasi utama (dari masalah kesehatan yang akan ditangani), daftar bahan-bahannya, pelarutnya & petunjuk penggunaan. Sebagai tambahan, jika obat homeopati tersebut dimaksudkan untuk digunakan pada penyakit serius seperti kanker, maka harus dijual dengan menggunakan resep dokter. Hanya pada produk yang dimaksudkan untuk digunakan pada penyakit ringan (sakit kepala, demam dll) yang dapat dijual tanpa resep dokter.

Untuk di Indonesia sendiri, sampai saat ini masih belum ada peraturan khusus yang mengatur tentang pengobatan homeopati, yang ada hanyalah peraturan tentang pengobatan tradisional.

Mengenal Obat Homeopati
Bahan Obat
Obat homeopati kebanyakan berasal dari zat alami yang berasal dari tumbuhan, mineral atau binatang. Obat homeopati aman dikonsumsi, tiada efek samping, tidak mengandung racun ataupun bahan kimia

Bentuk Obat
Obat dipatrikan dalam bentuk cairan, butiran, dan tablet

Proses pembuatan obat
Dimulai dari pemotongan bahan-bahan dasar dari tumbuhan maupun hewan, dan penggilingan bahan dasar mineral (diperkecil ukurannya). Kemudian bahan tersebut direndam dalam alkohol 90%, lalu dikocok-kocok yang kencang dan ditutup rapat. Kemudian larutan ini didiamkan selama 2 - 4 minggu, lalu disaring ke dalam botol. Larutan inilah yang disebut "Mother Tincture", yaitu obat asli atau ibunya obat, disingkat dengan Q.
Setiap obat homeopati wajib dipotentisasikan supaya kuasa racun atau zat kimia hilang, sehingga yang tinggal hanya kuasa obatnya saja. Dari Q dapat dibuat dengan potensi tinggi maupun rendah. Potensi dibuat dengan mencampurkan obat asli dengan media obat, yaitu aquades. Pengenceran dalam homeopati menggunakan ukuran desimal (1:10), centimal (1:100). 1:10 artinya satu bagian zat obat diencerkan dengan sembilan bagian medium obat, sehingga obat semakin encer. Semakin tinggi proses pengenceran dan pengocokan, membuat khasiat penyembuhan meningkat. Gambaran lebih jelasnya bisa Anda lihat gambar pada menu galeri gambar.

Prinsip kerja obat
Obat homeopati bekerjasama dengan sistem kekebalan tubuh dan mempertahankan diri dari serangan penyakit. Artinya homeopati dapat merangsang meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi tanpa efek samping. Obat homeopati mengobati secara keseluruhan, baik fisik, emosi, dan mental


Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Melakukan Pengobatan Homeopati

Meskipun efek samping & resiko dari pengobatan homeopati belum banyak di teliti selain pada penelitian pengamatan, tetapi beberapa hal berikut ini dapat menjadi acuan dalam pengobatan homeopati :

  • Sebuah sistematik review menunjukkan bahwa, pengobatan homeopati dalam kadar yang tinggi, bila dikonsumsi dibawah pengawasan profesional yang terlatih, dianggap aman & tidak menimbulkan efek samping yang berat.
  • Sediaan homeopati dalam bentuk cair dapat mengandung alkohol. FDA mengijinkan kadar alkohol yang lebih tinggi pada sediaan ini dibandingkan pada obat konvensional. Akan tetapi, belum ada efek samping dari alkohol tersebut yang telah dilaporkan kepada FDA.
  • Terkadang pasien yang melakukan pengobatan homeopati akan mengalami homeopathic aggravation , yaitu kondisi dimana gejala penyakit yang dialami akan terasa semakin memburuk. Para peneliti belum menemukan bukti yang cukup mengenai reaksi tersebut, tetapi penelitian mengenai homeopathic aggravation memang termasuk jarang dilakukan.

Sediaan homeopati sampai saat ini belum diketahui apakah dapat berinteraksi dengan obat konvensional. Akan tetapi, jika tertarik untuk melakukan pengobatan homeopati, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter apabila mempunyai penyakit yang serius ataupun kronis.

Tips Untuk Melakukan Pengobatan Homeopati
Berikut adalah beberapa tips bila tertarik untuk melakukan pengobatan homeopati :

  • Jangan melakukan pengobatan homeopati untuk menggantikan terapi konvensional yang telah terbukti atau untuk menghindari berkonsultasi ke dokter mengenai suatu masalah kesehatan.
  • Bacalah dahulu penelitian yang telah dipublkasikan mengenai pengobatan homeopati untuk masalah kesehatan yang ingin ditangani.
  • Jika tertarik untuk melakukan pengobatan homeopati, sebaiknya dilakukan pada orang yang memang telah berpengalaman & terlatih.
  • Untuk wanita hamil atau menyusui atau bila ingin digunakan pada anak-anak, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum melakukan pengobatan homeopati.

PENGOBATAN ALTERNATIF HOMEOPATI UNTUK CEGAH PILEK DAN FLU
Jika sedang tertular flu dan pilek, tidak usah buru-buru minum obat jika tidak ingin merasakan efek sampingnya. Homeopati dapat membantu meredakannya, dengan efek samping minimal karena telah diencerkan.

Homeopati adalah bentuk pengobatan alternatif di mana praktisi kesehatan akan mengobati pasien dengan menggunakan obat yang sudah diencerkan. Beberapa penelitian memang membuktikan homeopati tidak lebih efektif daripada obat kosong atau plasebo, namun tidak ada salahnya untuk dicoba karena bahan dasar obat telah diencerkan sehingga kemungkinan efek sampingnya sangat kecil.

1. Pengobatan homeopati untuk mencegah pilek dan flu
Kedua obat yang paling efektif ketika pertama kali terserang flu, yaitu:

a. Oscillococcinum
Oscillococcinum terbuat dari hati angsa. Angsa sering terkena banyak virus, dan akan membangun kekebalan pada organ hati. Dengan mengonsumsi obat ini, maka seseorang akan mendapatkan kekebalan tersebut.

Obat ini aman dikonsumsi bersamaan dengan obat resep. Obat ini juga aman untuk anak-anak atau orang tua, dan tidak menyebabkan efek mengantuk. Berbagai uji klinis yang menunjukkan hasil yang baik pada penggunaan obat ini.

Petunjuk pengguanaan: Oscillococcinum dapat dikonsumsi setiap 12 jam untuk mencegah pilek.

b. Influenzinum
Influenzinum terbuat dari zat vaksin flu yang sama yang disusun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Obat ini diperbarui setiap tahun dan dengan substansi yang disiapkan dalam jumlah encer, untuk kemudian memiliki efek homeopati.

Obat ini digunakan sebagai pengganti vaksin flu, yang bekerja dengan merangsang sistem pertahanan tubuh untuk melawan virus flu. Aksi obat ini dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Petunjuk penggunaan: Influenzinum berguna setelah paparan pertama, pada tahap awal demam, atau sebagai pencegahan. Dosis yang direkomendasikan adalah sekali sehari selama sebulan.

2. Pengobatan homeopati untuk tahap awal demam

a. Aconite
Aconite merupakan obat yang diindikasikan untuk demam awal atau demam yang datang pada 1 jam setelah terpapar angin dingin. Obat ini dapat bekerja lebih baik pada tahap awal penyakit dengan onset tiba-tiba dan gejala yang terus-menerus. Seseorang membutuhkan aconite jika merasa sangat haus hingga ingin meminum air dingin, kegelisahan, dan kecemasan.

b. Ferrum Phosphoricum
Ferrum Phosphoricum adalah obat yang baik digunakan pada awal demam ketika tidak ada gejala yang jelas atau tidak ada tanda kelemahan dengan peradangan. Juga dapat digunakan pada demam derajat rendah. Selain itu juga dapat digunakan pada batuk ringan dan sakit kepala.

c. Gelsemium
Gelsemium dapat digunakan untuk mengatasi berbagai gejala awal flu. Gejala tersebut termasuk tenggorokan kering, batuk kering, hidung meler, dan perasaan sakit. Gelsemium juga merupakan obat yang baik untuk bronkitis.

d. Vincetoxicum
Vincetoxicum dapat efektif untuk pengobatan demam dengan onset (permulaan) yang cepat, yaitu dalam 1-6 jam. Gejala-gejala tersebut termasuk kelemahan, kelelahan, nyeri pada tulang, dan menggigil. Vincetoxicum juga dapat berguna untuk kondisi, antara lain:

- Pengobatan infeksi virus
- Batuk tidak teratur dan sakit tenggorokan terasa buruk ketika menelan
- Pasien yang mengalami demam ringan namun terasa sangat panas

Catatan: Jika mengalami demam selama lebih dari 5-7 hari, sebaiknya segera mencari bantuan medis. Atau jika merasa semakin lesu atau lemah, segera periksakan diri ke dokter.

SEBUAH CATATAN
Dalam memilih sebuah alternatif terapi kita harus memadukan dengan pemeriksaan medis mengapa karena sering sekali paktek praktek alternatif medis justru menyebabkan keterlambatan penanganan secara medis. Maksudnya adalah sebuah penyakit yang secara medis bisa disembuhkan jika ditangani dari awal menjadi sulit disembuhkan karena penyakit itu sudah semakin parah ( sudah stadium akhir ). Seperti yang dialami oleh Steve Jobs ( Pendiri Apple Inc ) sesuai dengan pernyataan dari Prof Edzard Ernst menyerukan agar obat-obatan komplementer (pelengkap) dapat diuji dengan lebih ketat. Menurutnya obat-obatan alternatif yang belum terbukti berkhasiat telah berkontribusi pada banyak kematian orang di dunia, termasuk pendiri dari Apple Inc, Steve Jobs. "Steve Jobs menunda operasinya untuk kanker pankreas, karena memilih menggunakan pengobatan yang belum terbukti pada akhirnya. Homeopati benar-benar harus diselidiki, melihat kematian kanker Steve Jobs yang benar-benar tragis," ujar Prof Edzard Ernst, profesor pengobatan komplementer pertama di dunia, saat konferensi Australasian Pharmaceutical Science Association di University of South Australia, seperti dilansir Perthnow. ( http://health.detik.com/read/2011/12/14/123752/1790956/763/profesor-obat-steve-jobs-korban-pengobatan-homeopati )

BAHAN-BAHAN ALAMI
Bahan alami yang digunakan pada obat-obat homeopati berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Berikut beberapa bahan yang sering dipakai dan khasiatnya seperti yang dikumpulkan oleh Ikatan Homoeopath Indonesia dalam buku Selayang Pandang Homoeopathic:

  • Allium Cepa
    Allium Cepa termasuk famili liliceae yang di Indonesia dikenal dengan nama bawang merah. Bawang merah sudah digunakan sebagai obat sejak ratusan tahun silam. Dalam pengobatan homeopati bisa diindikasikan untuk bersin-bersin, batuk, mata dan hidung berair, demam, serta hayfever (demam tinggi yang disesbsbkan oleh serbuk bunga).
  • Anacardium
    Anacardium termasuk famili anacardiaceae . Tanaman ini banyak dibudidayakan sebagai tanaman buah. Di Indonesia tanaman ini dikenal sebagai jambu monyet/jambu mete/jambu mede atau gaju. Bahan ini diindikasikan bagi pengobatan fobia dan nervous , daya ingat menurun, cemas dan berkhayal, sakit otot, lepra dan penyakit kulit.
  • Cinnamomum Cassia
    Cinnamomum termasuk famili lauraceae . Tumbuhan ini banyak tumbuh di Indonesia dan sudah lama digunakan sebagai rempah-rempah. Nama lain dari cinnamomum adalah chinase kaneel /bastrad cinnamomum atau kayumanis cina. Penggunaannya dalam homeopati diindikasikan untuk nyeri haid, tidak datang haid, rematik, epilepsi, darah tinggi.
  • Apis Millefica
    Dalam sejarah peradaban manusia, Apis Millefica atau yang sering dikenal sebagai lebah madu (honey bee) sudah digunakan untuk berbagai keperluan sejak sekitar 9.000 tahun yang lalu. Lebah madu dapat diindikasikan untuk luka terbakar, bengkak dan beberapa reaksi alergi.
  • Tarentula Hispanica
    Tarentula yang merupakan laba-laba besar beracun terdapat di Eropa Selatan. Nama tarentula diambil dari Tarenta, suatu pelabuhan di kali Tungga yang dihubungkan dengan kalajengking. Meskipun tidak mematikan, sengatannya sangat berbahaya. Nama lain dari tarentula adalah wolf spider, spanish spider, dan hunting spider . Bisa/racun tarantula diindikasikan untuk anak hiperaktif, tidak dapat istirahat, dan kelainan jantung.
  • Kali Bichromicum (Potassium bichromate)
    Kali Bichromicum merupakan mineral yang sangat korosif (membuat karat) dan beracun. Dalam dunia industri, zat ini digunakan sebagai pewarna tekstil, fotografi, dan komponen batere listrik. Sebagai obat homeopati, mineral ini diteliti dan dibuktikan, serta dipublikasikan pertama kali pada tahun 1864. Mineral ini diindikasikan untuk sinusitis, nyeri di akar hidung, nyeri di dahi, tonsil bengkak dan kemerahan, flu yang sukar sembuh maupun keluhan pencernaan.

ARTIKEL TERKAIT DENGAN ALTERNATIF TERAPI
Akupuntur - Teknik Alexander - Aroma Terapi - Terapi bunga - Terapi Kiropraktis - Jamu / Herbalisme - Terapi Hemeopati - Terapi Hipnoterapi - Naturopati / Naturoterapi - Terapi Gizi - Terapi Osteopati - Terapi Refleksi

Salam,

Dwi Hartoyo, SP