Tuesday, July 14, 2015

Hipnoterapi Jakarta - CARA CEPAT MENGEKSEKUSI IDE

Ide itu seperti kuda liar, bila engkau tidak mengikatnya, dia akan berlari meninggalkanmu. (Imam Syafii)

Apakah Anda sudah mengeksekusi ide Anda hari ini? Seseorang pernah membuat status, “Banyak orang yang memiliki ide, tetapi sedikit yang mampu mengeksekusinya.” Sepertinya ini benar. Karena bila Anda jujur, berapa banyak niat, ide, pemikiran, dan keinginan yang berlalu begitu saja? Saya mengakui banyak yang sudah saya lewatkan. Bagaimana dengan Anda?
Bila kita duduk sejenak dan bertanya kepada diri sendiri. Apa sebenarnya yang menghalangi Anda untuk merealisasikan ide-ide yang hadir dalam pikiran Anda menjadi kenyataan?
Jawabannya bisa bermacam-macam. Biasanya karena ketakutan. Misalnya, tidak mungkin, takut tidak berbobot, apa kata orang?, ah, tidak ada manfaatnya. Berbagai alasan tercipta dalam pikiran kita sendiri. Padahal, itu semua kita sendiri yang menciptakannya. Untuk keadaan ini ada yang mengistilahkannya sebagai virus perfectionist.
Lalu, bagaimana mewujudkan ide-ide kita menjadi kenyataan dengan mudah?
v  Gusdur’s Model : “Analisa dan evaluasi itu setelah terjadi, bukan pada Perencanaan.
Maksudnya, bila memiliki sebuah ide, beliau segera mengeksekusinya. Setelah itu , mengamati dan mengevaluasi reaksi yang terjadi.

v  Mengeksekusi Ide Ala Richard ST. John

Pertama, Miliki Masalah
Tahukah Anda bagaimana sejarah hadirnya The Body Shop? Dari mana asal muasal terciptanya Virgin Airways? Pernahkah Anda bertanya, mengapa para pemain basket mengenakan celana sampai selutut? Semuanya itu karena masalah. Ya, berawal dari permasalahan yang dihadapi oleh para penemunya.
The Body Shop, sebuah toko kosmetik yang terkenal di dunia, lahir karena keterdesakan pemiliknya. Suatu kondisi saat Anita Roddick, sang pemilik, mempunyai masalah karena ditinggal oleh suaminya ke Amerika Selatan untuk berkuda dalam rangka cuti panjang. Keadaan itu menbuat Anita harus mengurusi dirinya sendiri serta kedua anaknya. Ia juga harus menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Keterdesakan itu membuat Anita membuka sebuah toko kosmetik. Bisnis kecil itu diberi nama The Body Shop. Awalnya, toko itu kecil dan hanya menjual produk perawatan rambut dan beberapa krim perawatan. Sekarang, ide itu telah mejelma menjadi ide yang luar biasa. The Body Shop menjadi toko kosmetik berbahan alami yang dikenal di seluruh dunia.
Ada lagi Virgin Airways yang merupakan salah satu bisnis mendunia. Bisnis ini bermula dari masalah yang dialami oleh Richard Branson, pemilik perusahaan ini. Suatu ketika, dia terdampar setelah penerbangannya ke Puerto Rico dibatalkan. Untuk mengatasi masalah ini, dia menelpon ke mana saja, mencarter pesawat, lalu menjual tiket one way kepada penumpang-penumpang lain yang senasib dengannya supaya memenuhi penerbangan tersebut. Setelah kejadian ini, muncullah ide mendirikan Virgin Airways.
Selanjutnya, Michael Jordan, pemain basket terbaik dunia. Dia berkeyakinan bahwa dirinya bisa bermain dengan sangat baik dan luar biasa jika mengenakan celana North Carolina. Bahkan, dia menganggap celana tersebut sebagai keberuntungannya. Keadaan itu tidak membuat Mic habis akal. Akhirnya, Mic mendesain celana khusus, yakni celana yang lebih panjang dan besar hingga tidak terlihat celana North Carolina yang tetap dia pakai di dalamnya.

Kedua, Jadilah Pengamat
Dalam bukunya yang sangat fenomenal, La Tahzan, Aid Al-Qarni menjelaskan bahwa saat kebuntuan pikiran menghinggapi, saat kebosanan mulai menyelimuti, dan saat Anda merasa dunia ini sesak dan sekecil daun kelor, segeralah berpergian. Sebab, saat Anda hijrah, melancong, dan berwisata banyak hal yang akan Anda amati. Hal itu membuat pikiran Anda terbuka. Ide-ide pun mengisi relung-relung saraf Anda.
Terry Gilliam seorang sutradara ternama bertutur, “ Ketika Anda mengalami creative blok (saat Rahim-rahim ide mulai mandul), lihatlah dunia. Marcel Proust, penulis legendaris menjelaskan, “Perjalanan penemuan-penemuan yang sesungguhnya bukan mengenai pencarian arena-arena baru, tapi mengenai memiliki mata baru.” Begitulah beberapa penemuan terlahirkan.

Ketiga, Gunakan Kuping Gajah
Bukan suatu kebetulan, Allah menciptakan satu mulut dan dua telinga. Barangkali itu isyarat agar kita lebih banyak mendengar dan menghemat bicara. Kemudian, perhatikanlah hal luar biasa yang mungkin dianggap kecil oleh perusahaan, yakni peduli pelanggan. Mereka pasti membuat nomor khusus untuk pelanggan. Supaya apa? Lebih banyak mendengar keluhan, kemudian memperbaikinya.
Sekarang, dengarkanlah baik-baik nasihat luar biasa dari raja retail, Sam Walton, pendiri Wal-mart, “ Kunci kesuksesan adalah pergi ke toko dan mendengarkan apa yang harus dikatakan oleh kolega-kolega Anda. Ide-ide terbaik kami berasal dari kasir dan para pelayan itu.”
Sejak saat ini, gunakan kuping gajah. Maksudnya, banyaklah mendengar dan menyimaknya dengan saksama.

Keempat, Bertanyalah
Pada masa-masa awal fotografi, dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengolah foto. Sampai suatu hari, George Land bejalan-jalan di pantai. Kemudian, dia mengambil pemandangan alam di sekitar pantai dengan kameranya. Saat itu, dia bertanya, “Mengapa aku tidak bisa melihat fotonya sekarang? Dari sana hadirlah ide membuat foto instan.

Kelima, Pinjam Ide Orang Lain
Plagiarisme adalah mengambil ide orang lain dan mengakui sebagai ide kita. Dalam dunia pengembangan diri, sangat sering keluar istilah learn from the best. Artinya, belajar kepada ahlinya. Sebenarnya, saat kita melakukan hal tersebut, kita sedang mengikuti ide-ide orang lain yang kita sesuaikan dengan diri kita.(sama halnya dengan yang saya kerjakan. Hhe semua kata-kata ini kan ada di buku The Tsunami Effect. Bahkan penulis buku The Tsunami Effect pun membuat bukunya bersumber dari buku dan guru-gurunya).
Laurie Skreslet pendaki puncak Everest menegaskan, “Aku melihat orang lain mendaki dan mencoba berpikir tentang faktor-faktor yang membuat orang tersebut bisa melakukannya secara efisien. Strategi apa yang mereka lakukan? Lalu, Aku berusaha menandinginya.”

Keenam, Buatlah Koneksi
Tahukah Anda bahwa di antara  sekian banyak kerja otak kita adalah menghubung-hubungkan antara satu dengan yang lain meskipun itu tidak nyambung?
Joe Vitale membahas HLP (Hypnotic Language Pattern  atau pola bahasa yang menghipnotis) dalam Hypnotic Writing-Nya. Ia memberi contoh penerapan ilmu HLP saat kebuntuan menulis. Jika mengalami kebuntuan saat menulis, dia menyarankan agar Anda menulis dua kalimat. Kemudian, tambahkan kata “karena” di antara kalimat pertama dan kedua. Tanpa Anda sadari, bawah sadar Anda langsung dapat menghubungkannya.
William Polmer, seorang novelis, menyampaikan “ Kreativitas merupakan kekuatan untuk menghubungkan segala yang tampaknya tidak bisa dihubungkan” Hal ini senada dengan penjelasan Yoris Sebastian dalam Creative Junkies.

Ketujuh, Banyak Mencoba
Mengapa kita harus banyak mencoba? Apa hubungan antara mencoba dan hadirnya ide? Anda tentu tahu bahwa ide-ide cemerlang hadir karena sebuah uji coba. Contohnya, penemuan telepon. Sebenarnya, saat itu Alexander Graham Bell berusaha membuat alat bantu dengar untuk istrinya yang terganggu pendengarannya. Sayang, percobaanya gagal. Namun, kegagalan tersebut memunculkan ide membuat telepon.
Sekarang, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan kegagalan. Jadi, kalau kita mencoba kemudian gagal, justru harusnya kita mensyukurinya. Karena, kegagalan tersebut menumpahkan ide-ide lain. Seperti kata Thomas Edison, “Saya tidak gagal, tetapi saya menemukan 10.000 ide untuk membuat bohlam”. Lalu, tahukah Anda, siapa orang yang tidak pernah gagal di dunia ini? Albert Eistein mengatakan “Orang-orang yang tak pernah gagal dalam hidup ini adalah mereka yang tak pernah mencoba.”

 Sumber : Buku The Tsunami Effect Karya Rahmadsyah

Berminat memBELI buku ini ? HUBUNGI Kami di 087827229000