Wednesday, September 2, 2015

Hipnoterapi Jakarta - Cara Mewujudkan Harapan di September Ceria ini

"September ceria, September ceria milik kita bersama", salah satu penggalan lirik lagu penyanyi terkenal Indonesia Vina Panduwinata yang menggambarkan bulan September yang penuh keceriaan. Bagi Indonesia, bulan September dipenuhi keceriaan dengan banyaknya moment bersejarah di bulan September ini.

Momen bersejarah bagi Indonesia di bulan September yaitu diantaranya HUT Polwan (1/9), Hari Aksara (8/9), Hari Pamong Praja (8/9), Hari RRI (Radio Republik Indonesia) (11/9), Hari Perhubungan Nasional (17/9), Hari Tani (24/9), Hari Jadi P.T.T (27/9), Hari Kereta Api (28/9), Hari Sarjana Indonesia (29/9), Hari Pemberontakan PKI (30/9).

Namun di awal bulan September ini, Indonesia di awali dengan demo buruh pada tanggal 1 September 2015. Ribuan buruh Indonesia memenuhi Bunderan HI dan Istana Negara. Mereka menyuarakan segala harapan mereka agar tingkat kesejahteraan mereka bisa lebih baik lagi. Yang dituntut para buruh pada demo kemarin diantaranya masalah PHK, meminta kenaikan upah buruh sebanyak 22% di tahun 2016, meminta program bantuan langsung tunai untuk meningkatkan kembali daya beli yang menurun, dan juga mereka meminta pemerintah memperketat masuknya tenaga asing ke Indonesia.


Segala macam harapan para buruh suarakan dalam demonya. Jangankan para buruh, kita juga selalu menggantungkan harapannya di setiap bulan bahkan disetiap saat. Harapan yang lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya. Namun bagaimana jika harapan itu belum terwujud, bagaimanakah kita menyikapinya?


Harapan yang belum terwujud akan mengundang kekhawatiran, namun kekhawatiran adalah hal yang manusiawi. Namun tidak menjadikan kekhawatiran tersebut menjadi alasan untuk tidak melakukan apapun, apalagi jika khawatir yang terwujud bisa menimbulkan kekecewaan karna tidak tercapainya tujuan.


Bagaimana ketika kekhawatiran terus menghantui, sehingga menyedot energi dan membuat diri sulit untuk bergerak...? Kita tahu bahwa dibalik perilaku pasti ada niat dan di balik nasib pasti ada harapan, langkah utama yang harus kita lakukan adalah Bersyukur.... mengapa ...? karena paling tidak Kita masih menyadari apa yang sedang terjadi di dalam diri dan menyadari pula ada sinyal yang menandakan adanya konflik di dalam diri, bersyukur pula karena masih ada keinginan untuk mengubah kondisi yang ada. 


Bersyukurlah ketika kaki ini masih bisa melangkah, otak ini berpikir dan hati ini menggetarkan perasaan. Karena dengan demikian masih ada kesempatan untuk kita memilih sekenario tak terhingga yang Allah ciptakan. Apapun tujuan kita, jalan manapun yang kita pilih pada dasarnya dapat menghantarkan pada tujuan kita. Ya... semuanya dapat menghantarkan pada apa yang kita tuju karena semua jalan yang tak terhingga tersebut saling berhubungan. Yang membuat jalan itu buntu adalah pikiran kita, yang membuat pintu tersebut tertutup adalah pikiran kita dan yang membuat tembok besar menghalangi langkah kita adalah pikiran kita.


Terbukalah pikiran kita sehingga terbuka pula kesempatan, jalan dan sekenario yang menghantarkan pada tujuan hidup kita. 


September ceria ini harus kita awali dengan rasa besyukur, dengan diawalinya rasa syukur akan memudahkan kita untuk melangkah menuju proses selanjutnya dalam mewujudkan harapan kita. Karena dengan terus bersyukur akan mengundang kita untuk melakukan hal-hal yang bisa menunjang terwujudnya harapan tersebut, sehingga teruslah menambah rasa syukur kita disetiap saatnya.


Seperti dalam Firman Allah SWT yang artinya :



“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, namun jika (sebaliknya) kamu justru kufur (mengingkari nikmat-Ku), maka esungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).