Monday, August 24, 2015

Hipnoterapi Jakarta - Naluri Manusia VS Naluri Kalajengking




Berdasarkan Wikipedia Indonesia Kalajengking adalah sekelompok hewan beruas dengan delapan kaki (oktopoda) yang termasuk dalam ordo Scorpiones dalam kelas Arachnida. Kalajengking masih berkerabat dengan ketonggeng, laba-laba, tungau, dan caplak. Hewan ini dianggap dan terkenal sulit untuk dibunuh. Hewan yang digolongkan 'arakhnida' ini sangat berbisa dan terbiasa hidup di alam yang keras, sehingga mereka kebal dan tidak bereaksi terhadap sebagian besar pestisida. Cara paling ampuh untuk menyingkirkan kalajengking adalah dengan menusuk cangkangnya dengan benda tajam, 

Jika kita tersengat, sengatan kalajengking akan  menghasilkan efek lokal (seperti rasa sakit, pembengkakan). Namun beberapa spesies kalajengking, terutama dalam keluarga Buthidae dapat berbahaya bagi manusia. Salah satu yang paling berbahaya adalah Leiurus quinquestriatus, dan anggota dari genera Parabuthus, Tityus, Centruroides, dan terutama Androctonus. Kalajengking yang paling banyak menyebabkan kematian manusia adalah Androctonus australis.

Tapi pernahkah kalian mendengar sebuah cerita bahwa ada seorang India yang dengan berani menolong seekor kalajengking yang sedang mengambang di air? Jika kalian belum tahu ceritanya simak ceritanya berikut dan semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya
Ada seorang India yang melihat seekor kalajengking mengambang berputar-putar di air. Ia memutuskan untuk menolong kalajengking itu keluar dengan mengulurkan jarinya, tetapi kalajengking itu menyengatnya. Orang itu masih tetap berusaha mengeluarkan kalajengking itu keluar dari air, tetapi binatang itu lagi-lagi menyengat dia. 

Seorang pejalan kaki yang melihat kejadian itu mendekat dan melarang orang India itu menyelamatkan kalajengking yang terus saja menyengat orang yang mencoba menyelamatkannya.

Tetapi orang India itu berkata, “Secara alamiah kalajengking itu menyengat. Secara alamiah saya ini mengasihi. Mengapa saya harus melepaskan naluri alamiah saya untuk mengasihi gara-gara kalajengking itu secara alamiah menyengat saya?”

Jangan berhenti mengasihi,

Jangan menghentikan kebaikan Anda,

Bahkan meskipun ketika orang-orang lain menyengat Anda.