Sunday, August 2, 2015

Hipnoterapi Jakarta - [AGUSTUS] Ada HARAPAN dan DO'A, Bolehkan Memposting Do'a di Sosial Media ?

Awal bulan Agustus 2015 menjadi ajang orang - orang untuk menuliskan harapan serta do'a di akun sosial media mereka, seperti BBM, Facebook, Twitter, Path, dll. Orang dan media sosial kini seolah tak terpisahkan. Setiap detik peristiwa dan apa yang mereka rasakan baik sedih, gembira, galau selalu dituliskan mereka dalam status media sosialnya. Rata-rata harapan yang diposting berupa permintaan agar bisa lebih baik dari bulan-bulan kemarin, lebih sukses, dapet jodoh, dapet pekerjaan, harapan untuk pemerintahan dan segala macam harapan lainnya.

Loker Agustus 2015 menjadi incaran nomor satu orang-orang terutama para pencari kerja, Tak heran banyak dari mereka menuliskan status harapan agar dapat pekerjaan di bulan Agustus ini, karna mereka berharap agar ada orang yang mengomentari statusnya dengan info loker Agustus sekarang.  

17 Agustus juga menjadi salah satu alasan masyarakat Indonesia untuk menuliskan harapan dan do'a, karena tanggal tersebut merupakan hari yang sangat bersejarah , dimana Indonesia merdeka melawan penjajah, sehingga dengan adanya tanggal bersejarah ini, orang-orang terutama masyarakat Indonesia menuliskan status berupa harapan bagi Negara Indonesia agar bisa lebih baik dan maju.

Tak hanya di awal bulan saja, hampir setiap hari pasti menemukan orang yang selalu berdo'a di akun sosial media mereka. dari fenomena tersebut, sebenarnya apakah boleh berdo'a di sosial media ?

Sebenarnya tidak masalah jika harus berdoa di sosial media atau ditempat umum, atau berdoa dengan suara yang bisa didengar oleh oranglain contohnya pray for gaza itu merupakan ajakan bagi kita pembaca di sosial media untuk turut membantu perjuangan mereka walau dengan doa, atau berdo'a di tempat umum seperti berdoa kala berpidato, seperti Pidato 17 Agustus yang dimana akan terdapat do'a bagi kelangsungan Pemerintahan Indonesia, lalu di ceramah, dll. Tetapi perlu Anda ketahui, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan ketika menuliskan do'a atau harapan di sosial media, yaitu :

1. Memposting doa yang bisa memberikan motivasi bagi pembaca untuk ditiru, misalnya memposting doa mau tidur, mau makan, doa kebaikan dunia akhirat, dan semua doa yang dicontohkan dalam alquran dan hadits. InsyaaAllah kegiatan seperti ini bisa menjadi amal shaleh juga bisa menjadi syiar dakwah menebarkan kebaikan lewat sosial media

2. Tidak memposting doa yang sifatnya pribadi atau doa pertobatan diri, doa tersebut sebaiknya tidak dibuatkan ke dalam status, apalagi doa yang isinya penyesalan atas perbuatan maksiat dengan menyebutkan bentuk maksiat yang dilakukan atau aib-aib yang telah lalu atau juga doa yang isinya berupa keluhan masalah pribadi yang tidak selayaknya diketahui orang lain. Karena kita diajarkan untuk menjaga kehormatan dan tidak membeberkan aib  pribadi. pasrahkan saja permasalahan kita hanya kepada Allah SWT. Dalam adab-adab berdoa juga, Allah  lebih menyukai doa yang dipanjat kan dengan lirih dan lembut   Sebagaimana Allah berfirman :

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS al-A’raf: 55). Jadi keluhkanlah segala permasalahan hanya kepada Allah bukan dibuat status dalam media sosial


3. Tidak boleh mendoakan keburukan orang lain, terkadang dalam akun media sosial selalu digunakan untuk membicarakan keburukan orang lain dan tak jarang selalu muncul doa-doa keburukan yang ditujukan untuk orang tersebut, kita sebagai muslim diajarkan untuk tidak membeberkan aib pribadi apalagi membuka aib orang lain. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, jangan mendoakan keburukan untuk anak kalian, jangan mendoakan keburukan untuk pembantu kalian, jangan mendoakan keburukan untuk harta kalian. Bisa jadi ketika seorang hamba berdoa kepada Allah bertepatan dengan waktu mustajab, pasti Allah kabulkan." Oleh karena itu, tidak boleh seseorang mendoakan keburukan atau memaki seseorang di media sosial.

Lewat media apa pun, sesungguhnya Allah SWT bisa mendengar doa kita. Termasuk mereka yang berdoa hanya lewat hati. Allah SWT Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.